Selasa, 30 Oktober 2018
Pukul 22.27
Tepat saat aku merindukanmu.
Apa kabar?
Sudah hampir seminggu kita tak bertukar sapa.
Aku menulis ini, berharap kamu akan membacanya.
Walaupun dengan hati yang sudah mati rasa.
Izinkan aku bertanya, kenapa kamu pergi melangkah?
Meninggalkan aku dengan sejuta asa.
Asa yang kupendam karena hancur tak tersisa.
Jika kamu membaca surat kecil ini.
Izinkan aku memintamu pulang.
Ketempat paling nyaman.
Dimana kehangatan diberikan.
Jika kamu membaca surat kecil ini.
Biarkan aku meneteskan air mata.
Mengenang setiap detik yang tersisa.
Agar kamu tak kemana-mana.
Kamu, ya kamu.
Laki-laki biasa yang luar biasa untukku.
Pulanglah.
Aku selalu ingin jadi rumahmu.
Selalu ingin jadi stasiun terakhirmu.
Selalu ingin jadi tempat istirahatmu.
Kamu, ya kamu.
Laki-laki dengan motor beat hitam.
Jangan lupa selalu menggenggam.
Tanganku yang kedinginan.
Ohiya.
Aku lupa sesuatu.
Aku ingin bilang.
Pakai selalu jaketmu ya.
Sudah musim hujan.
Dan Bandung akan selalu dingin kan?
Tunggu Suratku lagi ya.
Karena aku belum tau kapan bisa melupakanmu.
Dari,
Perempuan Yang Ingin Kau Pulang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment